Senin, 23 Maret 2009

PENGURANGAN RISIKO BENCANA BERBASIS MASYARAKAT

Kabupaten Ende ada di pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Di sini terdapat Danau tiga warnah. Tepatnya di tiga kawah puncak gunung berapi Kelimutu. Danau yang juga menjadi salah satu keajaiban alam dunia. Memiliki luas kurang lebih 204.660 ha. 55,932 ha di antaranya lahan pertanian. Mayoritas penduduk tinggal di desa-desa sebagai petani lahan kering dan sedikit lahan basah. Curah hujan sangat minim, berkisar antara 250-900 mm/tahun, dengan rata-rata 20-90 hari hujan per tahunnya. Namun demikian, sektor pertanian menyumbang terbesar bagi PDRB yang mencapai 31,53%. Pendapatan perkapita antara penduduk pedesaan dan kota sekitar 1:4.
Pemerintahan Kabupaten Ende meliputi 20 kecamatan dengan cakupan 192 desa dan 22 kelurahan. Total penduduknya 259,394 jiwa dengan kepadatan penduduk 122 jiwa/km2. Pertumbuhan penduduk mencapai 1,48%.
***

Minggu, 22 Maret 2009

MENGURANGI BANJIR DAN LONGSOR, NDUNGGA MENANAM

Ndungga, kampung yang porak poranda dihajar banjir bandang 2003 silam. Kampung ini sering dikunjungi dalam diskusi-diskusi FIRD dan mitra untuk mendapatkan perspektif Pengurangan Resiko Bencana.

Belajar dari pengalaman longsor dan banjir tahun 2003, masyarakat di kampung ini memandang penting mengamankan kampung dan kehidupannya dari resiko bencana. Konservasi lahan dan kaawasan hutan yang rusak di sekitar kampung menjadi pilihan untuk dilakukan. Untuk hal ini maka telah memetakan titik-titik rawan longsor jika hujan berlebihan. Titik-titik rawan longsor dan banjir yang diperkirakan akan membawa resiko bagi kehidupan di kampung itu. Titik-titik rawan itu harus dikonservasi. Itulah keputusan bijhak warga Ndungga.

Rabu, 11 Maret 2009

MENYONGSONG ERA SOEHARTO BABAK II

Oleh George Junus Aditjondro

Keluarga Cendana, sekarang, terang-terangan berdiri di belakang Gerindra, yang mencalonkan Letjen (Purn) Prabowo Subianto sebagai presiden RI yang ke-7. Ini diungkapkan, Jumat (6/3), di depan massa di muka rumah orangtua Soeharto di Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY, oleh Probosutedjo, adik tiri Soeharto, yang sering menjadi juru bicara keluarga Cendana.

Probosutejo sudah pernah mengeluarkan pernyataan serupa, yang kontan ditanggapi mantan Ketua MPR Amien Rais, waktu itu. Menurut Amien, dukungan Cendana malah merugikan Prabowo, karena akan mempersempit dukungan bagi dia (Okezone, 23/1).

Mengapa?

Selasa, 10 Maret 2009

DILEMA KEMATIAN ROMO FAUSTIN DAN HABITUS BARU

Oleh Melky Koli Baran

Padang rumput Denah Biko, kelurahan Olakile, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur jadi saksi sejarah. Satu lagi sejarah tampilan aparat yang belum profesional. Sejarah itu tercatat Senin 13 Oktober 2008.

Bulan Oktober yang terik dan panas untuk alam Flores. Di padang nan terik itulah romo Faustin Sega ditemukan tergeletak kaku. Lalu secara dini dan tergesah-gesah Polres Ngada dengan dukungan visum Rumah Sakit Bajawa membuat pernyataan final dan pasti bahwa Romo Faustin mati wajar. Sebabnya adalah serangan jantung. Polisi dan dokter Rumah Sakit, dua otoritas profesional telah membuat keputusan yang tergesah-gesah, tidak cermat, sangat keliru dan karena itu tidak profesional. Keputusan keliru dan fatal atas nyawah manusia, dan karena itu pula menjadi keputusan yang tidak berenurani dan tidak bertanggungjawab secara manusiawi.

Minggu, 08 Maret 2009

ADONARA BARAT DAN SENANDUNG "TANAH SURGA"


Perjalanan dari Waiwadan
ibu kota Kecamatan Adnara Barat
menuju desa Wato Baya
Kecamatan Adaonara Tengah
Oleh Melky Koli Baran

Dekade 1970-an, tenar di belantara musik Indonesia lagu Koes Plus Kolam Susu. “Bukan lautan hanya kolam susu/kail dan jala cukup menghidupimu/tiada badai tiada topan kau temui/ikan dan udang menghampiri dirimu/orang bilang tanah kita tanah surga/tongkat kayu dan batu jadi tanaman”.

Tanggal 26 Pebruari 2009. Hari masih pagi dan berembun. Udara pagi yang basah itu dibaluti kabut yang setia bertengger di puncak bukit belakang desa Wato Baya Kecamatan Adonara Tengah.

Di bawah rimbunan aneka pohon tanaman komoditi pera petani, langkah kaki menelusuri tanah yang basah dan becek. Hujan sejak malam hingga pagi menyisahkan titik-titik air yang jatuh teratur satu persatu di antara dedaunan pohon kakao lalu menyelinap masuk ke dalam timbunan daun-daun kering yang lembab dan basah.