Kamis, 04 Desember 2008

ENDE PEERINGATI HARI PENYANDANG CACAT INTERNASIONAL



Hari Penyandang Cacat Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember, tahun ini diperngati dengan sangat meriah di kota Ende, Kabupaten Ende, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Peringatan ini berlangsung dalam serangkaian acara talk show radio di RRI Ende, diskusi terbatas di Harian Umum Flores Pos tanggal 2 Desember, seminar dan karnaval serta malam hiburan tanggal 3 Desember.

Peringatan penyandnag cacat ini diprakarsai oleh Flores Institute for Resources Development (FIRD) bekerja sama dengan Terre Des Homes dan Forum Masyarakat Peduli Penyandang Cacat Kabupaten Ende yang beranggotakan masyarakat sipil dan berbagai dinas instansi terkait di Kabupaten Ende.

Direktur FIRD Ronny So, pada kesempatan diskusi terbatas dan seminar memaparkan data penyandang cacat hasil studi FIRD di kabupaten Ende. Jumlah penyandang cacat di kabupaten ini mencapai 4.529 orang dengan perincian laki-laki 2.011 dan perempuan 2.538 orang, yang terdiri dari cacat fisik 2.421 orng, mental 439 dan ganda 1.689 orang.

Dikatakan Ronny So, dalam perspektif kemanusiaan, kecacatan bukan terletak pada jumlah penyandang cacat dan jenis kecacatan tetapi lebih pada paradigma pembangunan dan pandangan sosial kemasyarakatan.

Pembangunan belum berpihk pada kelompok penyandag cacat. Demikian pula masih ada pandangan masyarakat bahwa orang cacat itu adalah kutukan atau hukuman Tuhan dan leluhur. Akibatnya orang tua yang memiliki anak cacat malu membawa anaknya berobat, bahkan ke posyandupun tidak.

Dari aspek pembangunan, belum ada perspektif yang pro orang cacat. Bahkan orang cacat dipandang sebagai orang yang harus dilokalisir dari kehidupan masyarakat luas. Ronny So mengatakan, dalam berbagai diskui dengan pihak-pihak lain, baik masyarakat biasa maupun birokrat, ada yang mengusulkan agar FIRD membangun lokalisasi bagi para penyandang cacat.

Pertanyaanya, mengapa orang cacat dilokalisir? Bukankah mereka bagian dari masyarakat? Karena itu, yang sedang dipromosikan FIRD adalah mengintegrasikan pnyandang cacat ke dalam keseluruhan pergaulan sosial kemasyarakatan. Bahkan mendorong model rehabilitas penyandang cacat berbasis masyarakat.

Menurut FIRD, rehabilitasi berbasis masyarakat berkonsekunsi pada keterlibatan, partisipsi dan tanggungjawab sosial masyarakat untuk membantu, mengurus, memberikan pengobatan dan fasilitas yang berbasis masyarakat.

Terhadap pendekatan ini, FIRD bekerja di 6 Desa dan mengembangkan rehabilitasi berbasis masyarakat. Jika di desa ada anak cacat yang butuh alat batu maka FIRD tidak membawa alat bantu dari luar. FIRD memfasilitasi diskusi bersama asyarakat untuk bersama-sam menemukan sendiri alat bantu di desa, menggunakan bahan-bahan lokal, dikerjakan bersama-sama dengan tenaga kerja dan keahlian setempat.

Pendekatan ini telah berhasil memfasailitasi keterampilan dan kreatifitas masyarakat dalam menghasilkan alat bantu berjalan, alat bantu duduk dan alat bantu membuang kotoran atau ke wc. Sedangkan untuk tindakan terapi, FIRD dibantu seorang tenaga relawan dari TDH yang juga megembangkan terapi berbasis masyarakat.

Dr. Elya Dewi dari Bapeda Ende pada kesempatan diskusi di Flores Pos mengakui jika Pemda belum memiliki perspektif pembangunan yang pro penyandang cacat. Dikatakannya, di berbagai tempat umum, tidak pernah ditemukan fasilitas khusus yang bisa diakses para penyandang cacat.

Sekeda Ende Drs. Iskandar Emberu ketika membuka Seminar memperingati hari penyandang cacat di gedung Baranuri Ende sempat menyatakan kekecewaannya terhadp birokrat dan politisi di Ende yang belum menaruh perhatian pada kelompok masyarakat cacat. Dikatakan Sekda, di kota Ende ribuan baliho para Calon Legislatif dipancangkan di mana-mana yang tentu menghabiskan ratusan juta rupiah. Tetapi pada hari ini, tidak kelihatan seorang politisi calon legislatif yang hadir bersama para penyandang cacat.

Usai seminar tanggal 3 Desember, dilanjudka dengan karnaval keliling kota Ende dan diakhiri dengan pagelaran budaya di lapangan Perse Ende pada malam harinya.**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar pengunjung blog sangat dihargai.